Wartawan Perang, Pasukan Berani Mati !

"Wartawan perang ? cita-cita macam apa itu ? lo punya cita-cita aneh-aneh buanget nif" (aslie boso jowo, tak terjemahno boso jakarta an ae yo rek ? lo gue lo gue an :D)

Seperti itulah kata kata yang terucap dari salah satu temen gue ketika dia menanyakan tentang cita-cita gue. Well... kalau dipikir pakek otak yang normal emang aneh jika ada seseorang yg punya cita-cita yg beresiko kematian, tapi sesungguhnya gue sangatlah terobsesi untuk bisa menjadi seorang wartawan perang. (alah, wartawan lokal ae belum kesampean, paling mentok wartawan majalah sekolahan :D)

Gaul mas bro :D

Sekilas tentang wartawan perang. Mungkin banyak orang kagak sadar betapa mulianya pekerjaan yg satu ini. Kenapa ? kok bisa ? karena mereka tidak hanya menghadapi resiko terkena peluru nyasar atau terkena ledakan granat, mereka juga jauh dari orang tua, keluarga, istri dan anak mereka bahkan sahabat-sahabat mereka(buat yg belum nikah kayak gue tentunya jauh sama pacar :D)  demi menunaikan sebuah kewajiban seorang jurnalis.

Keren...

Banyak temen-temen gue bilang "kenapa gak jadi wartawan olahraga aja ?" atau "kenapa gak jadi wartawan infotaiment ? kan enak tuh bisa ketemu artis-artis . tapi sejujurnya gue lebih terobsesi jadi wartawan perang. Bukannya sok berani atau sok mencari mati :D, tapi gue ngerasa menjadi wartawan perang merupakan "jabatan" tertinggi dalam dunia jurnalistik.

Camera salah satu wartawan yang matek :D

Menjadi wartawan perang memang kagak seindah jadi wartawan infotaiment atau seasik wartawan olahraga. Resiko terbesarnya adalah MATI ! tau yang namanya Ersa Siregar ? waratawan RCTI yg sempat disandera oleh beberapa anggota GAM dan akhirnya dia pun tewas setelah terkena peluru nyasar dari TNI. Beliau merupakan salah satu dari ratusan, bahkan ribuan wartawan yg tewas di medan perang.

Intinya profesi wartawan perang bukanlah pekerjaan sembarangan. Diperlukan dedikasi yg tinggi dan niat yg sungguh-sungguh untuk menghadapi segala resiko yg ada di medan perang. Dan gue harap gw bisa menunaikan ibadah haji, eh salah, bisa menunaikan tugas yg baik sebagai wartawan perang kalu emang bisa jadi wartawan peran, amin... :D

Jadi, berminatkah anda menjadi seorang wartawan perang ?