nantikan peluncuran tampilan terbaru dari blog ini dalam waktu

Rabu, 20 April 2011

Ucapan Selamat Hari Kartini dari Seorang Laki-laki

Setiap tanggal 21 April, ramai-ramai semua orang menggemakan Selamat Hari Kartini. Kembali menggemakan peran pejuang perempuan asal Jepara yang digadang-gadang sebagai pejuang emansipasi perempuan di negeri ini.
Membaca literatur tentang Kartini, rupanya inilah sosok perempuan cerdas Indonesia dengan pemikiran yang visioner. Perjuangan seorang Kartini rupanya menjadi inspirasi untuk para pembela perempuan. E-M-A-N-S-I-P-A-S-I. Itulah yang sering diteriakan para pembela kaum perempuan tentang perjuangan Kartini.
Saya jadi tergelitik dan ingin mencari tahu apa sih sebenarnya emansipasi itu? saya coba cari literatur dari google pagi ini, juga dari KBBI daring. Menurut situs Wikipedia, emansipasi merupakan istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan sejumlah usaha untuk mendapatkan hak politik maupun persamaan derajat. Sedangkan dari kamus KBBI, istilah emansipasi ini diartikan sebagai persamaan hak di berbagai aspek kehidupan masyarakat.
~hs~
Kemarin saya sedikit berdialog dengan kawan di tengah-tengah sebuah meeting. Sedikit berbicara tentang realita bahwa pada akhirnya seorang perempuan itu akan bernasib tiga –ur. Dapur, kasur, sumur. Artinya mengurus rumah tangga, suami, dan juga kehidupan keluarga. Padahal menurut kawan saya seharusnya ada persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan. Hmmm, menarik karena yang berdialog dengan saya adalah perempuan.
Saya kemudian menekankan bahwa sebenarnya dalam ajaran agama yang saya anut, seorang perempuan itu mendapatkan tempat yang istimewa. Bahkan surga itu ada di bawah telapak kaki perempuan. Telapak kaki ibu. Dan ibu itu perempuan. Betapa sebuah keistimewaan bukan? Tapi rupanya kawan saya menyoroti dari sisi sosial budaya bahwa realita kehidupan masyarakat Indonesia masih memandang bahwa peran perempuan itu hanya tiga –UR tadi. Saya tidak ingin berdebat, saya hanya tersenyum saja.
Menurut pemikiran dangkal saya, tidak seperti itu. perempuan tidak hanya tiga –ur saja. Perempuan dengan hak-haknya sebagai manusia bisa menjadi apapun yang dimaui. Namun tidak boleh lupa bahwa ada hak-hak kodrati yang tidak bisa digugat, seperti melahirkan, dan kewajiban mengurusi suami. Karena menurut saya yang masih lajang ini, justru pemegang kunci sebuah keluarga itu adalah ibu. Seorang ibu dengan segala kebijaksanaannya dapat menciptakan keluarga berkualitas. Adapun realita budaya yang demikian, itu mungkin terjadi karena ada warisan kolonial yang sempat hidup di negeri ini sehingga pemikiran feudal dan sempit pun menjadi semacam budaya yang terpatri di masyarakat. Belum lagi, keterbatasan pemahaman terhadap ajaran agama tentang perempuan yang terbatas dengan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dikerjakan. Ketika dilihat dari ajaran agama saya, Jikapun ada perbedaan perlakuan, maka itu semata-mata adalah untuk memposisikan bahwa perempuan itu adalah mahluk yang memperoleh tempat istimewa dan tidak bisa diperlakukan seperti halnya mahluk bernama laki-laki.
Berbicara tentang keinginan persamaan hak, saya tidak bisa berkomentar. Setiap manusia, entah itu perempuan maupun laki-laki, memiliki tugas dan tanggung jawab yang bisa dikatakan sama. Memiliki hak dan kewajiban yang seimbang. Jika hak laki-laki A, maka ada kewajiban B yang harus dilaksanakan. Malah saat ini kedudukan dan peran perempuan di bidang politik, kenegaraan, dan sebagainya sudah setara.
Ah, daripada kepanjangan tapi tak jelas isinya apa mending stop saja tulisannya hehe. Saya hanya ingin mengucapkan selamat beremansipasi untuk para perempuan di hari Kartini ini saja kok. Semoga emansipasi yang didengungkan tidak jadi kebablasan.
Selamat hari Kartini 2011.

Sekedar coretan untuk belajar bersam. disini saya tidak untuk bersaing, namun saya disini untuk melengkapi dan aling belajar bersama

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Rubrik

Follower

Shout

Layanan RSS Vivanews.com dapat diakses pada URL-URL berikut:

http://rss.vivanews.com/ Free Download Movie :